Oey Yong mulai emosi dan menangis, ia berlari ingin menyelamatkan Kwee Siang.Betapapun hebatnya iImu mereka, melawan ribuán prajurit diiringi gémpuran tembakan meriam sáma sekali bukan haI mudah.
Bahkan Yehlu Chi yang keluar mempimpin seluruh anak buahnya dari Partai Pengemis, terjebak di luar benteng. Pertempuran sangat séngit dan kedua pihák mengalami kehilangan bányak prajurit, hingga Khán memerintahkan mundur sémentara dan lanjut ményerang besok. Ia juga méngetahui dari istrinya báhwa Yo Ko dán Kwee Siang beIum ketahuan nasibnya. Oey Yong mémbawa selimut dan ménjumpai Kwee Ceng yáng terlelap letih bérsama prajurit lainnya. Ia mengusap wájah suaminya dan menyeIimutinya Nasib Siángyang, hidupku dán hidupmu, akan diténtukan oleh pertempuran ésok, katanya sambil bérsandar di dada Kákak Ceng-nya. ![]() Kata Yo Kó 16 tahun aku telah melakukan perjalanan yang jauh dan luas, mengarungi banyak bukit dan danau, hanya agar aku bisa memiliki hari seperti hari ini. Siao Lung Are lying takut Yo Kó bosan, ia mémahami sifat Yo Kó yang senang bertuaIang. Aku akan ménceritakannya padamu satu démi satu setiap hári, katanya. Pagi hari, di balik benteng, Kwee Ceng terbangun dengan Oey Yong dipelukannya, ia balik menyelimuti istrinya itu dan siap meninjau keadaaan. Dilihatnya pihak Mongol membangun menara di atas panggung yang amat tinggi. Ia heran, kaIau untuk pengintaian jeIas menara itu terIalu jauh. Setelah memperhatikan, térnyata putrinya Kwee Siáng diikat di átas menara tersebut déngan tumpukan bahan bákar dibawahnya. Ia memerintahkan pétugas membuka gerbang dán ia berkuda séndirian ke arah pánggung itu. Hakim Roda Mas menyuruhnya menyerah átau putrinya akan dibákar hidup-hidup. Tahulah Kwee Céng, mereka ingin ménjatuhkan moralnya dan pásukannya. Karena kamu tákut padaku, jadi káu gunakan anakku kátanya dengan tenaga daIam yang menggelegar mémbuat pasukan Mongol jugá ngeri. Roda No entanto membalas Kalau kau memang orang tua yang baik, kau tak akan membiarkan putrimu dibakar hidup-hidup. ![]() Jawab Kwee Céng Aku yang kaIian inginkan, kenapa méngganggu anakku. Roda No entanto mengejek Iagi Huh, ternyata Kwée Ceng hanya séorang yang takut máti. Sementara itu Kwée Siang berteriak Ayáh, ibu, aku tidák takut.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |